IA KERASUKAN SETAN DAN GILA

Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata: “Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?” Yang lain berkata: “Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?
Yohanes 10: 19-21

Pernahkah Anda dianggap orang gila atau kerasukan setan? Kira-kira mengapa seseorang bisa dianggap kerasukan setan atau gila? Paling tidak seseorang bisa dianggap gila karena melakukan hal yang tidak masuk akal atau melakukan sesuatu yang tidak lazim. Bacaan di atas adalah tanggapan beberapa orang Yahudi termasuk para Imam terhadap apa yang Yesus katakan dan lakukan. Beberapa orang menganggap Ia kerasukan setan, tetapi beberapa menyangkal bahwa Ia kerasukan setan, karena orang yang kerasukan setan tak mungkin melakukan mujizat yaitu memelekkan mata orang-orang buta. Terjadi kontroversi, semua terjadi karena ketidak percayaan, apa yang dikatakan dan yang dilakukan Yesus membuat mereka bimbang, mereka berharap Yesus berkata terus terang bahwa Ia Mesias, namun Yesus tidak berterus terang, Ia lebih banyak menyatakan melalui tanda-tanda ajaib dan kata-kata yang terselebung bagi mereka, seperti Ia berkata: “sebelum Abraham dilahirkan Ia telah ada”. “Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku” (Yohanes 10: 24-25). Dapat dimengerti jika seorang manusia biasa mengaku setara dengan Allah, atau ia mengaku Mesias maka hanya ada dua pilihan bagi penilaian orang banyak, ia kerasukan setan atau ia sudah tidak waras. Hal inilah yang benar-benar Yesus alami atau satu pilihan lagi yaitu Ia memang benar-benar Illahi. Saat membaca renungan ini, Anda bisa saja skeptis (tidak percaya) seperti orang Yahudi pada saat itu, tetapi pertimbangkan satu kemungkinan yang lain, bagaimana kalau ia benar-benar Illahi? Bagaimana kalau Ia adalah sang Firman Allah yang menjadi manusia? Bagaimana kalau ia benar-benar Mesias sang penyelamat yang pada akhir jaman akan datang kembali untuk menjadi Hakim yang Agung? Bagi Anda yang sudah percaya, biarlah renungan ini lebih meyakinkan Anda bahwa Yesus adalah Sang Mesias, Sang juru selamat Anda! Anda setuju?

*Values:*
Setiap warga Kerajaan tidak akan pernah meragukan bahwa Yesus adalah Mesias, karena Sang Mesias sendiri yang telah memilihnya.

*Sebelum Abraham dilahirkan Ia telah ada, karena hakekatnya Yesus bukan manusia biasa tetapi Ia adalah Allah yang menjadi manusia.*

PALING MALANG

Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
1 Korintus 15:19

Siapakah orang yang paling malang? Berdasarkan ayat bacaan di atas, orang yang paling malang adalah orang yang berpengharapan pada Kristus hanya untuk kehidupan di dunia saja. Sebenarnya siapapun yang hanya memusatkan kehidupannya hanya untuk kehidupan di dunia yang sementara ini adalah orang yang malang. Mereka beranggapan kematian adalah akhir dari segalanya. Apalagi kalau ia orang Kristen, ayat di atas bukan hanya menjelaskan orang yang malang, tetapi orang yang paling malang, karena orang Kristen punya pandangan ada hidup kekal setelah kematian. Ada hidup di dalam kebangkitan setelah kematian. Jika ada orang yang percaya Kristus (orang Kristen), hanya supaya hidup nyaman, kaya dan sukses di dunia saja maka orang Kristen ini adalah orang yang paling malang dari antara semua manusia. Secara umum manusia yang hidup di dunia berharap mendapatkan dengan mudah semua yang diinginkan, dan terbebas dari semua penderitaan yang tidak diinginkan. Namun sebagai orang yang percaya Kristus seharusnya kita menyadari dan tahu bahwa tujuan Kristus datang ke dunia bukan supaya kita tidak punya masalah di dunia atau bukan supaya diberkati melimpah. Kalau kita simak baik-baik setiap perkataan Kristus, sebagai orang yang percaya kepada-Nya, hidup kita di dunia justru bertambah tidak nyaman. “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yohanes 15:18-19) Berdasarkan apa yang Kristus katakan, setiap kita yang percaya kepada Kristus, kita bukan lagi berasal dari “dunia” sehingga wajar jika “dunia” akan membenci atau membuat kita sengsara. Nilai dan budaya dunia akan bertentangan dengan nilai dan budaya dari kita yang “berasal dari Sorga”. Itu sebabnya pengharapan kita harusnya tidak terfokus kepada cara pandang dunia. Ketika kita terfokus kepada cara pandang kehidupan Sorga, kemungkinan besar memang hidup kita mengalami ketidaknyamanan (karena nilai dunia berbalikan dengan nilai Sorga). Namun sebenarnya kita sedang menjalani kehidupan normal sebagai orang Kristen, dan tentu saja kita bukan orang yang paling malang, tetapi orang yang paling beruntung. Sehingga kita bisa berkata “hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Anda setuju?

Warga Kerajaan sebenarnya bukan berasal dari dunia, itu sebabnya dunia membencinya.

*Tujuan Kristus memilih kita bukan supaya mendapat berkat melimpah di dunia, tetapi supaya kita menjadi saksi-Nya.*

MONOGAMY LIFESTYLE

Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat.
Efesus 5:28-29

Hari ini kita akan merenungkan satu hal mengenai kasih di antara pria dan wanita. Hal ini khususnya tentang kasih di dalam pernikahan. Gaya hidup pernikahan pun ada perbedaan, yaitu poligami (satu suami untuk beberapa istri) dan monogami (satu suami untuk satu istri). Ada orang yang berpandangan bahwa hidup berpoligami adalah karena alasan kemanusiaan. Apakah benar demikian? Ada juga yang berpandangan bahwa karena jumlah wanita lebih banyak dan sebagai pria berbelas kasihan untuk menolong kaum wanita, maka pria menikahi wanita tersebut. Apakah benar demikian? Sehingga ada beberapa pria di Indonesia ini yang menikahi lebih daripada satu wanita. Apakah para pria yang berpoligami ini benar-benar memiliki alasan kemanusiaan dan karena wanita jumlahnya lebih banyak daripada pria di negeri ini? Atau ada alasan-alasan lain?Gaya hidup monogami adalah gaya hidup yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Sekalipun ada pria yang berpandangan bahwa ia menikahi beberapa wanita karena alasan belas kasihan. Ini adalah alasan yang salah. Dengan demikian si pria berpandangan bahwa menikahi wanita karena alasan belas kasihan, bukan karena ia mengasihinya. Jadi berpoligami adalah tidak benar bukan? Bahkan alasan berpoligami karena jumlah wanita lebih banyak daripada pria di Indonesia ini juga sebenarnya tidak masuk akal dan dibuat-buat. Memang orang yang berpoligami suka memberi alasan yang tidak masuk akal. Gaya hidup monogami adalah kehidupan spiritual yang memraktekkan kehidupan mengasihi dan menikahi satu orang seumur hidupnya. Hal ini terjadi karena TUHAN menciptakan satu pria untuk satu wanita yang terikat dengan komitmen seumur hidup mereka berdua dalam pernikahan kudus yang diberkati oleh TUHAN lewat Hamba TUHAN dan keluarga serta para saksi. Firman TUHAN mengajarkan bahwa suami yang mengasihi istrinya adalah suami yang mengasihi tubuhnya dan hidupnya sendiri. Suami yang seperti ini menyadari bahwa dirinya telah menerima kasih TUHAN yang tiada batas. Oleh sebab itu suami harus mengasihi istrinya sama ia mengasihi dirinya sendiri. Suami harus mengasihi istrinya dengan menafkahi, memperhatikan, menolong serta merawat dan melayani istrinya. Suami yang takut, hormat dan gentar kepada TUHAN akan memilih gaya hidup monogami. Apakah Anda setuju dengan gaya hidup monogami? Bagaimana dengan kehidupan pernikahan Anda?

Values:
Seorang Warga Kerajaan Allah yang telah menikah memiliki gaya hidup monogami.

*Gaya hidup monogami adalah kehidupan spiritual yang dipraktekkan dengan mengasihi dan menikahi pasangannya seumur hidupnya.*