Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat.
Efesus 5:28-29

Hari ini kita akan merenungkan satu hal mengenai kasih di antara pria dan wanita. Hal ini khususnya tentang kasih di dalam pernikahan. Gaya hidup pernikahan pun ada perbedaan, yaitu poligami (satu suami untuk beberapa istri) dan monogami (satu suami untuk satu istri). Ada orang yang berpandangan bahwa hidup berpoligami adalah karena alasan kemanusiaan. Apakah benar demikian? Ada juga yang berpandangan bahwa karena jumlah wanita lebih banyak dan sebagai pria berbelas kasihan untuk menolong kaum wanita, maka pria menikahi wanita tersebut. Apakah benar demikian? Sehingga ada beberapa pria di Indonesia ini yang menikahi lebih daripada satu wanita. Apakah para pria yang berpoligami ini benar-benar memiliki alasan kemanusiaan dan karena wanita jumlahnya lebih banyak daripada pria di negeri ini? Atau ada alasan-alasan lain?Gaya hidup monogami adalah gaya hidup yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Sekalipun ada pria yang berpandangan bahwa ia menikahi beberapa wanita karena alasan belas kasihan. Ini adalah alasan yang salah. Dengan demikian si pria berpandangan bahwa menikahi wanita karena alasan belas kasihan, bukan karena ia mengasihinya. Jadi berpoligami adalah tidak benar bukan? Bahkan alasan berpoligami karena jumlah wanita lebih banyak daripada pria di Indonesia ini juga sebenarnya tidak masuk akal dan dibuat-buat. Memang orang yang berpoligami suka memberi alasan yang tidak masuk akal. Gaya hidup monogami adalah kehidupan spiritual yang memraktekkan kehidupan mengasihi dan menikahi satu orang seumur hidupnya. Hal ini terjadi karena TUHAN menciptakan satu pria untuk satu wanita yang terikat dengan komitmen seumur hidup mereka berdua dalam pernikahan kudus yang diberkati oleh TUHAN lewat Hamba TUHAN dan keluarga serta para saksi. Firman TUHAN mengajarkan bahwa suami yang mengasihi istrinya adalah suami yang mengasihi tubuhnya dan hidupnya sendiri. Suami yang seperti ini menyadari bahwa dirinya telah menerima kasih TUHAN yang tiada batas. Oleh sebab itu suami harus mengasihi istrinya sama ia mengasihi dirinya sendiri. Suami harus mengasihi istrinya dengan menafkahi, memperhatikan, menolong serta merawat dan melayani istrinya. Suami yang takut, hormat dan gentar kepada TUHAN akan memilih gaya hidup monogami. Apakah Anda setuju dengan gaya hidup monogami? Bagaimana dengan kehidupan pernikahan Anda?

Values:
Seorang Warga Kerajaan Allah yang telah menikah memiliki gaya hidup monogami.

*Gaya hidup monogami adalah kehidupan spiritual yang dipraktekkan dengan mengasihi dan menikahi pasangannya seumur hidupnya.*