From Victim to Victory

Pak Harry~ By Ps. Harry Pudjo ~

Di dunia akhir-akhir ini, banyak kita saksikan kehidupan orang Kristen yang penuh dengan tekanan dan stress. Kehidupan mereka tidak lagi penuh dengan sukacita dan damai sejahtera. Sebagai orang Kristen yang telah lahir baru, kita perlu mengenali siapa diri kita sebenarnya dalam Kristus sehingga kita tidak hidup tertekan. Pada saat kita bertobat dan lahir baru, kita dipulihkan dan kita menjadi manusia Allah. Sebagai manusia Allah, kita harus tau bahwa kita bukan diciptakan untuk menjadi kalah terhadap dunia ini, tetapi untuk menjadi lebih dari pemenang.

Ada 3 cara agar kita sebagai manusia Allah dapat beralih dari kehidupan yang penuh dengan kekalahan kepada kehidupan yang penuh dengan kemenangan:

1. Kita perlu mengenali siapa diri kita sebenarnya dalam Kristus

Ef 2:10 berkata, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Perlu kita ketahui bahwa kita adalah wakil-wakil Allah di dunia ini. Kita tidak perlu takut terhadap badai atau situasi apapun yang ada di sekitar kita karena kita diciptakan dalam Kristus Yesus untuk menjadi lebih dari pemenang.

Perlu kita ketahui bahwa permasalahan yang terjadi dalam kehidupan kita bukanlah Tuhan yang mengijinkan. Semua itu melalui “meja Tuhan”, yang berarti Tuhan mengetahui permasalahan kita dan Firman Tuhan berkata bahwa permasalahan yang terjadi tidak akan melebihi kemampuan kita. Oleh karena itu, kita tidak seharusnya tinggal di dalam permasalahan kita, tetapi kita harus menang atas permasalahan kita karena kita diciptakan untuk menang.

2. Kita perlu menghargai hak waris kita

Yakub berbeda dengan Esau. Yakub mengetahui dengan pasti arti hak kesulungan. Tidak seperti Esau yang menjual hak kesulungannya dengan semangkuk kacang merah. Gal 3:29 berkata, “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” Karena kita adalah buatan Allah yang diciptakan dalam Kristus Yesus, kita adalah milik Kristus sehingga kita berhak menerima warisan yang dijanjikan Allah kepada Abraham. Kita harus tau pasti bahwa kita layak mendapat warisan Ilahi dan hidup di dalamnya.

3. Kita perlu menjadikan Tuhan sebagai sumber kita

Musa adalah seorang yang rendah hati karena dia adalah orang yang bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dalam hidupnya. Dapat kita baca dalam Keluaran 3, ketika Tuhan mengutus Musa, Musa tidak menganggap dirinya mampu, tetapi dia meyakinkan panggilan Tuhan atas dirinya dengan cara meminta Tuhan untuk selalu menyertainya. Ketika kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, kemenangan demi kemenangan akan kita alami. Hal ini terjadi karena kita melekat dengan Sumber kita dan kita percaya bahwa kita yang hidup di dalamNya, diciptakanNya untuk menjadi lebih dari pemenang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *